Jumat, 31 Desember 2010

pengumuman!!

HALLO!
Pengumpulan cerpen #pelangi sudah berakhir yaaah :)
Terimakasih yang sudah berpartisipasi mengirimkan cerpennya.
Terimakasih banyak sudah mau ikut serta ^___^

Aku ujian semesteran dulu yaaah tanggal sampe tanggal 5.
Jadi segala sesuatu ttg #pelangi nya aku pending dulu.
Insyaallah tanggal 6 langsung balik ngurusin ini Lagi..

mengenai daftar penulis #pelangi tanggal 7 aku pajang di blog ini :)

Sekali lagi terimakasih..
doakan ujian semester ku lancar. #eh :)
doakan semua nya lancar :)

#iloveIndonesia ^^


Salam,
Adyta Purbaya

Kamis, 30 Desember 2010

by Yommi Hana (@omidgreeny)

by Nur HidayatUlil Amri (@ryulil_wimayoga)

by Rizma siswanto (data diri nya masih dibutuhkan, kirim ke email aku yah)

Ini adalah cover cover yang masuk :)
keren keren semua ihh... meleleh saya lihatnya. hahahaha.
terimakasih yaaa yang udah berpartisipasi :)

Selasa, 28 Desember 2010

ATTENTION!!!

TOLONG dijadikan perhatian untuk yang mau berpartisipasi mengirimkan cerpennya yah :

1. File yang di attach ke email aku, diberi nama judul tulisan+nama kalian.
contohnya : LAbuhan yang salah- Adyta Purbaya

2. Tulis Nama dan akun Twitter kalian DIBAWAH Judul Tulisan!! Contoh :

Labuhan Yang Salah
Adyta Purbaya (@dheaadyta)

3. Maksimal 7 halaman template. Font Calibri. 11. Spasi 1,5.

4. Yang sudah kirim kemaren tapi tidak mengikuti aturan ini, GAK PAPA. nggak usah kirim ulang yah! karena sudah aku edit sendiri semalem :) ini untuk yang belum kirim aja. Okay.

ini tujuannya untuk menghindari kesalahan dalam penulisan nama dan akun twitter yah!!!
kalian tentu ngga mau dong nama kalian ditulis salah?

Terimakasih.
Selamat berkarya!
di tunggu kiriman #pelangi nya :)

Minggu, 26 Desember 2010

selamat menikmati! ;p

LABUHAN YANG SALAH
-Adyta Purbaya (@dheaadyta)-

 ****
Untuk Cinta yang salah berlabuh, pada hati mu yang sudah termiliki. Juga cinta darimu yang singgah, pada hatiku yang juga sudah termiliki. Terimakasih untuk untaian rindu yang selalu tercipta. Sekalipun rumit. Bersamamu, kamu membuatnya menjadi ringan. Tak pedulikan yang salah, hanya berusaha menikmati. Sesuatu yang sesaat. Tampak Indah bersamamu. Kamu, Pelangi. Suatu saat akankah kita jadikan ini tak salah lagi?

***
Untuk setiap detik indah bersamamu, setiap tarikan nafas bersama, keindahan yang kulihat, serta jutaan rasa nyaman yang ternikmati.
Hari ini, entah sudah yang ke berapa juta kali kita begini… duduk berdua di balkon kamar ku, melihat langit malam. Berbintang pun tidak, selalu indah bersamamu.
Pernah kah kau pedulikan angin malam yang menusuk tulang? itu bisa saja membuat mu sakit.
Aku? retoris! aku selalu suka setiap detik bersamamu. Semua selalu terasa indah. dan aku tak peduli yang lain.
Bersamamu dalam waktu sesingkat ini, semua pikiran apapun akah terbang melayang sejauh-jauhnya. Semua beban menghilang sejenak dua jenak. Berganti bahagia, dan kenyamanan tiada tara, berdekatan denganmu.
Kita teman satu kelas. Semestinya kita punya banyak waktu untuk bersama bukan?
“Minggu depan ujian, yah?” Pertanyaan “berat” itu membuyarkan lamunan ku.
Oh ya. harus aku jelaskan disini, obrolan kita memang tak pernah lepas dari kuliah, teman, kegiatan sehari-hari.
Selalu semua hal retoris yang kita tanyakan satu sama lain. Semua hal yang bahkan tanpa ditanyakapun kita akan tahu dengan jelas jawabannya.
Tapi kita bahkan betah berjam-jam lamanya mengobrol berdua saja. Meskipun obrolan yang itu-itu saja. Pertanyaan retoris yang itu-itu saja.
“Iya. Empat hari full yah. Huft!”
Aku menggandeng mesra tangan mu. Kamu diam saja.
Aku menyenderkan kepala ke pundakmu. Kamu juga diam saja.
“Udah belajar?” tanyamu lembut, mengusap atas kepalaku.
Aku menggeleng dan tertawa kecil.
“Kamu tau banget aku baru mau belajar semalam sebelum ujian”
Kamu ikut tertawa. Mencium pelan atas kepalaku. Lembut. Jangan tanyakan jutaan getaran aneh yang tiba-tiba hadir karena perlakuan kecilmu itu.
“Aku kangen kamu” kataku pelan, nyaris tak terdengar.
Tapi kamu mendengarnya. Aku tau! kamu selalu mendengar setiap hal yang aku katakan. Kamu memang pendengar yang baik, meski nggak pernah mau di dengarkan. Kamu selalu mendengarkan semua cerita dan keluh kesah ku, semuanya! tanpa interupsi. kamu mendengarkan, dan tersenyum untuk menenangkan.
Ah, bersamamu memang selalu indah.
 “Ini kan kita udah berduaan” katamu, mengusap lembut lagi kepalaku.
Handphone Kamu berbunyi. Telpon masuk.
“Aku angkat telpon dulu, yah…” kamu mencium lagi atas kepalaku. Aku hanya diam. Sedikit rasa tak nyaman menghampiri ku ketika tau siapa penelpon itu.
“Hallo... Iyah… iya sebentar lagi aku tidur. Oke.. kamu juga yah… malem princess. Aku sayang kamu!”
Aku masih diam. Menyesakkan kepalaku semakin dalam ke pundaknya. Mendadak rasa tak nyaman semakin banyak menghampiri, teringat sesuatu yang menjadikan ini salah. Perasaan itu terus mengusik, aku benci ketika itu datang.
Aku tau siapa penelpon itu. Aku tau dengan pasti dengan siapa kamu bilang “aku sayang kamu” selain aku.
Tak bisakah dia biarkan kita, kamu dan aku, nikmati waktu berdua. Tanpa gangguan sedikitpun.
Tak bisakah kita nikmati keindahan yang singkat ini tanpa interupsi atas apapun. Juga atas dia?
“Kamu belom ngantuk, sayang?” tanya mu lembut.
Kamu memang ahli nya mengembalikan semua mood baik saya. Semua rasa tak nyaman yang tadi bersarang di hati, perlahan menjauh.
Aku menegakkan badan, menatap jauh ke dalam matamu. Lembut.
“Aku kalo deket kamu jadi nggak ngantuk lagi”
Kamu tersenyum. Manis. Itulah kenapa aku luluh padamu. Meskipun harus melawan sesuatu yang salah, yang bahkan ita berdua pun tak sanggup menjadikannya tak salah lagi.
“Tapi ini kan udah jam 11 malem” kamu melirik jam tangan digital di pergelangan tanganmu.
Aku menyenderkan lagi kepala di pundakmu.
“Iya. Tapi aku nggak ngantuk kok!”
Kamu tertawa kecil.
“Biasanya kalo udah jam segini ninggalin tidur, sms nggak dibales lagi woo”
Aku mencubit pinggangmu, mesra. Kamu terus tertawa.
“Trus kalo aku tinggalin tidur, kamu ngapain?” tanyaku, penasaran.
“Hmm… ngapain yah?” kamu pura-pura mikir. Lucu! “Yah aku langsung tidur juga dong!”
“Yeee… nggak mungkin banget. kamu kan tidurnya malem banget. subuh malah”
Kamu tertawa lagi.
Aku suka cara kamu tertawa. lepas. apa adanya. terlihat bahagia. Apa kamu juga begitu kalau sama dia?         
“Kamu sama Fathir baik-baik aja?”
pertanyaan mendadak. aku mulas. aku kembali menegakkan badan, menjauh dari dirimu.
“Baik” jawabku singkat.
Kamu tersenyum. Aku bisa melihat sedikit ketidakrelaan dalam senyum itu.
“Baguslah!”
“Kamu sama Nindi gimana?”
“Baik juga”
“Oh”
“…”
Mendadak hening.
Kita yang tidak pernah kehabisan obrolan, akan selalu terdiam kalau sudah membicarakan itu.
Topik yang selalu kita hindari. Tentang mereka. Fathir, pacarku. dan Nindi, pacarmu.
Iya. Fathir, Pacarku. dan Nindi, Pacarmu!
Kita? kita tidak pernah punya hubungan lebih. Kamu nggak pernah minta, dan aku nggak pernah nanya.
Lalu semua kedekatan ini? Sikap Mesra? Ucapan sayang? Itulah hati yang salah berlabuh.
Aku merasakan jemarimu menggenggam lembut jemariku. Hangat. Nyaman.
Andai kita punya lebih banyak keberanian untuk jadikan ini tak salah lagi. Andai kita punya jutaan kekuatan untuk meluruskan semua ini.
Ini rumit! sangat rumit! tapi kita bertahan. Aku sayang kamu. kamu sayang aku. Bagi kita itu cukup. Meski hanya bisa melepas rindu sembunyi-sembunyi. Meski harus sekuat tenaga menahan terpaan cemburu ketika melihat masing-masing dengan pemilik hati yang sah.
Pelangi. Sesuatu yang indah, yang selalu ditawarkan seusai hujan. Keindahan sesaat. Tapi indah. Tak perlu berlama-lama untuk menyatakan Pelangi itu indah.
Itu KAMU! Kamu, Pelangi! Indah. Tapi tidak bisa selalu di nikmati.
Kamu indah. Cinta kita indah. Tapi kita tidak bisa selalu menikmati keindahan itu setiap saat kita butuh. Harus ada waktu yang pas, harus ada moment yang tepat. Jauh dari jangkauan masing-masing pemilik hati yang sah.
sama seperti PELANGI, yang harus menunggu hujan selesai untuk bisa membagi keindahan.
Kamu, Pelangi.
Labuhan yang salah untuk cinta-ku. Juga kesalahan karena kau berlabuh di labuhan yang salah pula. Pada masing-masing hati yang telah saling termiliki. Oleh orang lain.
Meski hanya sedikit waktu yang aku punya untuk merasakan keindahanmu, tapi aku selalu menikmatinya.
Kamu, Pelangi.
Suatu saat, semoga kita, punya kekuatan untuk jadikan ini tak salah lagi.
*****


Hei... Ini #pelangi ku yaaa :D
Silahkan di baca. Dan kasih komentar.
Sama-sama masih belajar kok.
Sekalipun aku koordinator proyek ini, ngga berarti tulisan ku udah bagus :*




Jumat, 24 Desember 2010

Desainer grafis

hei hei, buat kamu yang juga ingin berpartisipasi (tidak hanya dengan tulisan), kamu bisa ikut mengirimkan desain cover untuk KumCer #Pelangi.
template cover bisa di download di sini, kirimkan karya kalian ke casis.manis(at)yahoo.com

paling lambat diterima pada tanggal 31 Desember 2010, Pukul.24.00

kita tunggu ya :)

-Admin : Jenny-

Kirim ceritamu ! :)

Kalau kamu ingin ikut berpartisipasi dalam KumCer #Pelangi ini, cukup kirimkan ceritamu (maks. 7 hal) ke casis.manis(at)yahoo.com

Pastikan ceritamu sudah dimasukkan (copy-paste) ke dalam format template dari Nulis Buku ya, template bisa di download di --> sini. Kalau tidak bisa, kamu bisa kirim email ke eniwa_kyo(at)yahoo.com, nanti admin blog #Pelangi akan mengirimkan template-nya ke email kamu.

Untuk KumCer #Pelangi, SEMUA karya yang masuk akan diikutsertakan di dalam kumcer tersebut. Tidak ada seleksi. Untuk itu, ada baiknya jika kamu mengirimkan karya yang memang sudah rapi, tidak perlu di revisi.

Pastikan ada info singkat, seperti nama, email atau twitter penulis.

Deadline : 31 Desember 2010, Pukul.24.00

Kami tunggu ya, jika ada pertanyaan, bisa ditanyakan di twitter Dhea, twitter admin blog #Pelangi Jenny atau bisa comment di blog ini :)

-Admin : Jenny-

Kumpulan Cerpen #Pelangi :)

#Pelangi


Pelangi
Setiap orang pasti punya persepsi yang berbeda mengenai keindahan alam yang satu ini
Oleh karena itu, mari kita satukan semua cerita-cerita--baik itu cerita manis atau cerita sedih--tentang #Pelangi


Terinspirasi dari banyaknya cerpen yang judulnya mengandung kata "pelangi" di daftar kumpulan cerpen "Be Strong Indonesia" (#writers4indonesia), Dhea  menjadi penasaran, bagaimana definisi "pelangi" di kepala orang lain.


Setelah sedikit berbincang dengan admin Nulis Buku, maka meluncurlah proyek #Pelangi ini.


Cerita-cerita yang dikirimkan akan disusun menjadi sebuah kumpulan cerpen dan diterbitkan melalui Nulis Buku
Royalti yang di terima nantinya akan disumbangkan ke panti asuhan, kumpulan cerpen #Pelangi ini tujuannya sama seperti kumpulan cerpen "Be Strong Indonesia" (#writers4indonesia), yaitu untuk membantu sesama.


Jadi, selain kita bisa mengeluarkan satu arti pelangi dari otak kita, kita juga dapat memberi "sebuah" pelangi untuk saudara-saudara kita lainnya. :)


-Admin : Jenny-